Kemendikbud Dorong Semua Pihak Percepat Digitalisasi UMKM
- Kategori : Berita Utama
- Dibaca : 0 Kali
Jakarta, Kemendikbud – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mendorong percepatan digitalisasi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Hal ini dimaksudkan agar para pelaku UMKM mampu meraih kesempatan yang lebih baik dalam memajukan usahanya. Untuk itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengapresiasi adanya Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI) yang merupakan suatu inisiatif positif untuk mendorong penambahan 2 juta UMKM dengan berbagai inovasi produk andalan supaya dapat terhubung dalam wadah digital di akhir tahun 2020.
Menteri Nadiem mengemukakan, GBBI menjadi langkah positif untuk membantu mendorong kebangkitan ekonomi nasional setelah pandemi. “Untuk itu mari kita berbangga hati menggunakan produk buatan Indonesia,” imbau yang disampaikan secara virtual di Jakarta, (12/12).
Senada dengan itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan, Kemendikbud, Hilmar Farid menyampaikan bahwa hadirnya kampanye Gernas BBI akan turut memperbaiki daya beli masyarakat, dan mendorong kebangkitan ekonomi pasca-pandemi. "Semangat GBBI akan mendorong konsumen Indonesia untuk bangga menggunakan produk negeri sendiri," ujarnya.
Tak hanya mendorong masyarakat menggunakan produk lokal, Kemendikbud juga terus mendorong produk-produk tersebut dapat dipasarkan melalui platform digital e-commerce (marketplace). Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemendikbud, Nizam, mengatakan, keberpihakan masyarakat dalam memilih produk lokal, harus didukung dengan tren pemasaran saat ini yang banyak dilakukan melalui platform digital. “Dengan demikian, daya beli masyarakat juga akan bertumbuh seiring penguatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM),” tuturnya.
Masyarakat dunia yang masih berjuang menghadapi pandemi Covid-19, salah satunya juga dialami oleh para pelaku UMKM. Mereka yang banyak mengandalkan toko fisik seperti pakaian, makanan, kriya, dan lain-lain; menjadi sangat terdampak. Pendapatan mereka cenderung menurun, sementara di sisi lain, peningkatan transaksi penjualan 10-15% justru terjadi di kanal digital e-commerce. ***(Denty.A/Aline.R)